Can’t I Loved You (9/10)

Saya datang lagi,, heloo, heloo~
ada yang menunggu lanjutan ini kah?

Haha. Ayo doakan ini kelar FFnya

So, kalau rada-rada tar-nya tamatnya gantung atau kurang memuaskan dipuaskan sendiri saja yoo,

*dibacok readers*

Siapkan makanan cemilan karena part ini panjangnya naujubilah =.=

Yang mau ke wc silakan sekarang saja (?)

Dan…

Mari kita baca dan mulai FF ini dengan doa,

Bismillah~

Dan akhiri FF ini dengan RCL 😛

Oh ya, ini part sebelum part akhir dan aku mau bilang, mulai saat ini part akhir dari setiap FF bakal di Protect,hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya aktifitas Ninja Reader disini.

Mian jika semuanya kecewa dan ngerasa saya egois atau gimana… L

Yang mau Pw-nya diharapkan komen disini  dan sebutin email kalian yang aktif,

biar aku kirimin Pw-nya ke email kalian atau kalian bisa meninggalkan nomor telpon kalian
*plakk*

mian, jika ini merepotkan,

ohya, kalo ga kalian bisa minta PW lewat PM ke FB aku, di Kiki Rionkeyazawa W ^^

Nb          : untuk kesalahan penulisan tolong dimaafkan, ga sempet ngedit. Wkwkwk

Perhatian : siapkan cemilan dan softdrink menemani kalian membacanya. Part ini akan sangat panjang sekali…

Selamat membaca~

Title                       : Can’t I Loved You  (9/10)

Starring Cast       :

• Choi Soo Young
• Shim Chang Min

Other cast           :

• Cho Kyu Hyun
• Lee Ji Ah
• Kim Jae Joong (*untuk FF ini marga Jaejoong diganti jadi Shim, hehe*)
• Ham Eun Jung

Genre                   : Romance, little angst

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

_Time Please Stop_

“ ya! Ada apa denganmu? Ini sudah yang kesekian kalinya kau tersasar chagi “

Menaruh coklat panas dimeja, mengambil handuk yang ia letakan ta jauh dari meja mengusap tetesan air hujan yang membasahi kepalanya, bukan sedikit lagi, ini benar-benar basah.

“ Mianhae “

“ bukan Mianhae yang kubutuhkan Chagi, kenapa kau jadi suka seperti ini? Kau sakitkah? Eoh? Katakan padaku “ masih terus menggosokan handuk kering kekepalanya. “ minumlah coklat panasmu, aku akan mencari baju kering yang bisa kau pakai “

“ nee, mianhae “

Menatap yeojanya yang sudah berjalan menjauh menaiki tangga dan menghilang dipojokan, menghela napasnya berat. Yah ia sendiri tak mengerti apa yang terjadi dengannya. Yang ia tau ia merasa takut. Di lihatnya karangan mawar merah disebelahnya, tersenyum sedikit miris. 9 tangkai mawar? [1] Bisakah? Sedikit tak yakin.

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ dari mana saja kau? Eoh?”

Menatap yeoja cantik dihadapannya sebentar, sedikit bingung kenapa yeoja itu masih ada disini sampai jam segini.

“ kau masih disini?”

“ nee, Boo Oppa menyuruhku menginap disini hari ini, sudah terlalu larut untuk pulang katanya “

“ kenapa tak pulang dari tadi kalau begitu?”

“ ini salahmu Changminie, huft… Kau tau sendiri sifat kakakmu itu “

“ ah,,, nee, arrayo, Mian Jungie, kau pasti menungguku untuk mengantarmu pulang “

“ euhm, gwaenchanayo, sudah lama juga tak menginap disini. Ada apa dengan wajahmu? Terlihat sangat suntuk, terjadi sesuatukah? Eoh?”

Menggelengkan kepalanya pelan “ anhi, gwaenchanayo Jungie. Aku masuk dulu “

“ nee… Selamat beristirahat “

Hanya menatap punggung Changmin miris, entah apa lagi yang terjadi. Sudah beberapa hari ini sahabatnya itu menjadi lebih pemurung dari biasanya. Menggeleng pelan dan berjalan menuju kamar yang ditempatinya malam ini.

“ Changmin sudah pulang?” sahut Jaejoong,

“ Nee, baru saja Oppa. Sedikit pucat, “

“ Mwo?”

“ Mungkin kehujanan tadi, aku duluan Oppa. Apa Yunho Oppa masih ada?”

“ nee, masih. Ada apa?”

“ mau menanyai beberapa tugas yang tak kumengerti, baiklah annyeong oppa “

“ nee, annyeong Jungie “

Hanya menatap langit malam tak berbintang dari jendela kamarnya, menghela napasnya berkali-kali. Entah apa yang terjadi dengan dirinya, mungkinkah ini sebuah efek samping atau memang ia yang terlalu bodoh bisa melupakan semua yang tak ingin ia lupakan. Entahlah, angin malam berhembus menerpa wajahnya. Dingin, hanya ada awan dan sedikit kilatan petir yang muncul. Akan hujan lagikah?

Kriett…

“ Minnie? “

“ Nee, Hyung? “ mengalihkan perhatianya dari langit hitam yang luat dan menatap hyungnya

“ kau merasa pusing lagi kah?” berjalan mendekati sang adik dan mengelus kepalanya sebentar, hanya bisa tersenyum melihat sang hyung. Yah hyungnya yang selalu khawatiran

“ gwaenchana hyung, kau belum tidur kah? “

“ aku tidur disini yah Min, “

“ eoh? Kenapa hyung?”

“ hanya Ingin disini saja, otte?”

“ nee, nee… kalau begitu Hyung tidurlah duluan, kau sudah ngantukkan?”

Hanya senyuman manis Jaejoong yang muncul disudut bibirnya, berjalan mendekati sang adik yang tengah terduduk dijendela dan kembali memandang langit luas yang tamak ingin memuntahkan muatannya lagi. Memeluknya dalam, vanilla.  Selalu tercium dari tubuh sang Hyung,  menenangkan.

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

‘huks…’

Sesak, sakit, huks,,, tak bisa bertahan, sedikit tak bisa bernapas.

Hanya mengingat sejam yang lalu ia masih berpelukan dengan sang hyung dan terlelap. Dan sekarang ia berguling menahan sakit yang lagi-lagi menderanya. Tak sanggup, sedikit.

“hy..hyung” serak, “ Jae… Hy…Hyung “

‘Bruk’

Terjatuh dari kasurnya dan memandang sekeliling mencari sang Hyung dalam kegelapan malam,

“ Hyung—“ sedikit mengeraskan suaranya, mengerahkan semua tenaganya hanya untuk Hyungnya. Entah kemana sang Hyung sekarang. Sekuat tenaga menahan sakitnya dan emncoba untuk bernapas panjang, keundae… Appo, Neomu Appo. Hanya ingin Hyungnya ada disini sekarang Juga.

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

Jaejoong menatap Yunho heran, ia baru saja meninggalkan kmar Changmin 5 menit yang lalu karena pasalnya sang yeobo kelaparan dan mengharuskan ia memasakan sedikit makanan untuknya. Tak lama, dan memberikannya pada Yunho. Ia sedikit cemas jika meninggalkan Changmin sendirian saat ini, entah apa yang terjadi hanya saja perasaannya sedikit tak enak.

“ Yun, Aku kembali ke kamar Changmin sebentar ya. Kamu disini dulu, otte?”

“ nee Boo, gomawo mian membangunkanmu”

“ nee, gwaenchana Yun”

Secepat kilat melangkahkan kakinya menuju kamar sang adik, entah apa yang terjadi, entah kenapa perasaan kalut menerpanya. Ia menaiki tangga, membuka pintu kamar Changmin dengan cepat dan—

“ CHANGMINNIE” berlari mendekati sang adik, keringat dingin mengucur deras dari dahinya, terus memanggil dirinua

“ h-hyungie… sa..sakit, sesak “

“ Chamkanmannyo—YUN!!!” berteriak sekuat tenaga memanggil Yunho yang masih dibawah,  “YUNHO DEMI APAPUN JUNG YUNHO “

“ Oppa,,, Wae gurae? … CHANGMIN“

“ Jungie, bantu aku bawa Changmin kebawah “

“ n..nee.. oppa—“

Keringat dingin masih mengucur di badannya. Masih begitu menggigil dan sakit yang mendera kepalanya setiap detik semakin bertambah. Hanya bisa terus berteriak dan menjambak rambutnya, berharap bisa mengurangi sedikit sakitnya. Walau ia tahu hal itu tak akan mungkin,

Masih memapah Changmin, bertemu Yunho yang tengah tergesa-gesa menaiki tangga. Menatap Changmin yang semakin meringis kesakitan, Yunho mengambil alih menggendong Changmin di belakangnya, membiarkan Eunjung dan Jae Joong berjalan dibelakangnya, mengikutinya. Jae joong berlari menuju garasi, membuka pintu dan membiarkan Yunho membawa masuk Changmin.

“ arghhh, hyung sakit…sakit sekali” untuk kesekian kalinya, hanya itu yang terdengar

“ Minnie bertahanlah… yun cepat bawa changmin yun, jalankan mobilnya “

Yunho mengambil Kunci yang dberikan Eunjung, memasukannya degan cepat. Memutarnya dan…

“ nee, bertahan aku memanaskan mobil”

“ tidak ada acara itu yun, cepat”

Hanya air mata yan turun dari mata indahnya, menatap adiknya yang menahan sakit ini? Tak sanggup.

Terus mendesak Yunho yang masih berusaha untuk menyalakan mobilnya,

Entah apa yang terjadi, mesinnya tak jalan, membiarkan mobilnya tak bersuara.

“ Hy—ung, app-o”

“ Minnie, bertahanlah, Yun…”

“ anhi, ini tidak bisa Boo “ kembali membuka pintu dan memeriksa mobilnya dengan cepat.

“ oppa, bertahanlah. Kutelpon taksi dulu “

“ tak akan mudah mendapatkan taksi jam segini Jungie “

“ Aku hanya ingin mencoba oppa “ menata tegas Jaejoong, mengalihkan pandangannya pada Changmin. Ingin rasanya menangis. Seumur-umur, selama ia mengenal namja tampan itu, baru sekarang ia melihat sisi lemah dari seorang Changmin.

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ Siapkan alat pemacu jantung “

“ nee,,,”

“ cek tekanan darahnya, “

Beberapa pria berbaju putih dengan keringat mengucur deras, berusaha menormalkan kondisi seseorang dihadapannya. Mencoba memperlambat penyebaran penyakitnya.

Sudah ia katakan berkali-kali, setidaknya ia selalu mewantinya untuk jangan sampai jatuh lagi, kecapaian atau memikirkan sesuatu yang dapat membuatnya colaps.

“ Jinki ssi, nafasnya sudah normal kembali “

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ aits,,, “

“ Sooyoungie, tak apa? “

“ nee… hanya teriris sedikit “ menatap darah yang mengalir dari telunjuknya, entah mengapa perasaannya sedikit tidak enak hari ini.

“ sudahlah, biar aku saja yang memasak kau duduklah, temani Kyuhyun sebentar. “

“ gwaenchana jumma, aku bisa memsak sendiri “

“ anhi, sudahlah kau bersihkan lukamu dan temani Kyuhyun sebentar.. aku akan selesai dalam waktu 10 menit “

“ nee,,, Jumma. Mianhada “

Tersenyum manis menatap Sooyoung yang tengah berjalan keluar dapur mencari kotak p3k.

Soo Young’s POV

Aku masih sibuk menekan tombol di ponselku dan mencoba menelponnya berkali-kali, tetap sama.

Selalu sibuk, sebenarnya kemana changmin saat ini,

“ menelponnya eoh?”

“ nee,,, aish!” melempar sebal ponselku, yah lelah mencoba hampir sejam ku coba menghubungi  Changmin dan hanya kata ‘ maaf telpon yang anda tuju sedang sibuk’ atau ‘ tinggalkan pesan anda setelah tanda—‘

“ dia tak mengangkatnya? Kalian sedang bertengkar?”

“ anhi, aku tak mengerti oppa “ aku menghembuskan nafasku, melihat kedepan dan aku baru sadar dari tadi Kyuhyun masih berkutat dengan tumpukan kertas dihadapannya “ apa itu oppa?”

“ proposal yang belum selesai, aigoo… kenapa bibimu terlalu sempurna sih? Salah sedikit disuruh ulang buatnya, aku lelah “

“ dia memang sangat tegas dan selalu mendambakan kesempurnaan untuk setiap karya,tugas dan lainya, bersabarlah oppa. ”

“ haaah, iya, iya… bisa kau bantu aku mengoreksi yang ini? Au sudah pusing melihatnya “

“ eohm, nee… sini kulihat “

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

Auhtor’s side

“ sebenarnya apa yang terjadi padamu changmin?” hanya menatap pemuda tampan yang terbaring lemah dihadapannya, dibantu selang pernafasan dengan muka yang pucat.

“ apa ini yang kau maksudkan dengan saat yang genting? Kenapa baru sekarang aku mengetahuinya?”

Mengelus pelan rambut Changmin dengan lembut. “ nee,,, kau harus sembuh babo “

“ Jungie… “

Menoleh pelan melihat sang oppa yang tengah berdiri disana, berjalan mendekat dan merangkulnya

“ oppa,,, apa sudah lama?”

Menggelengkan kepalanya pelan “ akupun baru tahu tahun lalu, sudah firasatku. Cepat atau lambat akan terjadi “

“ berapa lama lagi?”

“ nan molla, aku—aku tak bisa Jungie “

Tersenyum getir, berbalik memeluk Jaejoong erat, seakan ia bisa berbagi kekuatan dengannya.

“ kita doakan yang terbaik oppa,,, nee…”

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ Ya! Shim Chang Min, kemana saja kau selama ini?”

Memberikan senyuman terbaiknya, seminggu lebih tak bertemu dan tanpa kabar. Akhirnya bisa bertemu dan melepaskan rindunya sebentar.

“ Soo-ya, ada yang ingin kuberikan padamu… “

“ mwo? Setelah beapa lama tak bertemu sekalinya bertemu kau hanya bicara seperti itu?”

“ hehe… mianhae, terlalu sibuk “

“ aku tak melihatmu di perpustakaan, aku menelpon jaejoong oppa dan kerumahmu semuanya tak ada? Kemana kau?”

“ daegu, hanya kembali kesana sebentar. Uri halmeoni sakit jadi hyung dan aku segera kesana. Mianhae tak memberi kabar padamu “

Mengerutkan alisnya, terasa sedikit janggal

“ euhm, nee “

“ Soo-ya, oleh-oleh untukmu “

Mengeluarkan kotak biru mungil dari kantong jaketnya. Tersenyum pelan.

“ tak terasa waktu berjalan cepat, ginyeomil chukkaeyo [2]“

“ eoh?”

“ kau melupakannya? “

“ anhi, kau mengingatnya? “

Membuka kotak tersebut pelan. Mengeluarkan isinya, seuntai kalung indah berbandul kupu-kupu indah. memutar pelan badan yeoja didepannya dan memasangkannya di lehernya yang jengjang.

“ Minnie? “

“ bebaslah seperti kupu-kupu soo-ya, kecantikan dan kebebasan yang abadi. Simpanlah walau apapun yang terjadi “

Berputar cepat memandang namjanya, mengalungkan kedua tangannya dan memeluknya erat. Entah apa maksud perkataannya, hanya ingin memeluknya erat.

“ gomawo Minnie, saranghae, jeongmal “

“ nee… “ mengelus lembut rambut yeoja didepannya. Tersenyum miris. Berpikir, akan sampai kapan mereka bertahan. Entah masih adakah perasaannya yang tertinggal. Hanya ingin yang terbaik.

“ soo-ya, ayo pergi…’

“ eumh”

Stop right there before I show tears
Stop right there before separation comes
So you can’t leave, so you can’t abandon me and leave
From here on, time please stop

“ oaaa!!! Minnie-ah neomu kyeopta…  lihat, seperti bintang “

“ nee… yeopohso “

“ anhi, Minnie… kyeopta “

Memandang sang yeoja, tersenyum geli saat melihatnya seperti anak kecil sekarang.

“ anhi, kau yang yeopoh “ ucapnya

“ jangan merayuku sekarang anak muda, hey bisakah kita mengambil foto disini Minnie? “

Menarik Changmin mendekat dan…

‘ jeprettt’

Hanya sebuah foto yang tercipta,

Seorang namja yang tersenyum indah merangkul yeoja yang ia cintai

Sebuah gambaran yang sangat indah,

Tak bisa tergantikan,

Lebih dari sebuah kenangan…

Hanya ingin waktu berhenti sekarang…

“ kita pulang sekarang Soo-ya, “

“ mwo? Tak bisakah lebih lama sedikit?”

“ anhi, hampir jam 10. Angin malam tak bagus untuk kesehatanmu, “

“ uhm,,, bisakah kita keliling sekali lagi baru kita pulang? “

—-

Berjalan pelan, menikmati sisa hari dihari ini, berniat pulang jam 10 malah sedikit terlambat hingga hampir jam 12. Menautkan jemarinya erat. Seakan tak ingin melepaskannya. Bagi Changmin ia hanya memerlukan kekuatan sekarang…

Entah apa jalan yang ia ambil  saat ini benar atau tidak,

“ gomawo untuk hari ini, “ ucap sooyoung dengan senyumnya

“ eum “

“ kau kenapa Minnie?”

“ ani, soo-ya—“

“ bisakah besok kita pergi lagi? Menghabiskan waktu seharian seperti ini?”

Changmin menatap Sooyoung tenan, senyuman terkembang di bibirnya, inikah saatnya?

Mianhae,

“ anhi, kurasa tidak bisa soo”

“ mwo? Waeyo jagi?”

“ kurasa… cukup sampai sini saja, “

Menahan sedikit nafasnya,

“ mwo? Apa- maksudmu?”

“ kita putus saja “

“ MWO?”

“ sampai sini saja, kupikir kita sudah selesai. mianhae “

Berjalan mundur meninggalkan Sooyoung yang menatapnya tak percaya.

Bagaimana bisa mengatakan hal itu mengingat hari ini, anhi,,, kemarin, mengingat sekarang sudah jam 12 lewat. Yah kemarin seharian mereka menghabiskan waktu hanya berdua dan—masih seperti biasa. Seperti Changmin yang begitu mencintai Sooyoung.

“ Shim Changmin!!!” mencoba berlari saat mengetahui bahwa ini nyata. Menuruni tangga depan dan mengeja sosoknya “ Berhenti, Jebal “ menarik tangan Changmin kencang, hingga ia berbalik menatapnya. Sooyoung mengatur nafasnya yang menderu

“ Wae?” ucapnya

“ Mianhae Sooyoungie “

“ WAEYO??? SHIM CHANGMIN KAU MELUPAKAN JANJIMU “

Hanya tetesan dan jeritan keputus asaan yang terdengar. Tuhan apa yang terjadi?

“ Changmin, WAE??? Jawab aku “

“ kurasa aku tak bisa menyukaimu lagi, ada seseorang yang kusukai “ ucapnya “ mianhae”

“ MWO???”

“ bisa lepaskan aku?”

Berjalan kembali dengan cepat. Hanya ingin pergi dari sana secepatnya sebelum keputusannya sedikit berubah. Tak ingin menatap tetesan yang terjatuh sedikit demi sedikit itu.

“ Jebal… ddeonagajima. Eoddeohkae nal dugo ddeonani  [3]” lirih sooyoung yng hanya bisa menatap punggung Changmin semakin menjauh.

Saying farewell, how am I supposed to be well
How am I supposed to send you away while smiling
I can’t do that kind of stuff, I’ll pretend I didn’t hear it
Don’t say anything and stop right there

“ berjanjilah satu hal untukku Minnie, “

“ mwo? “

“ Kumohon jangan tinggalkan aku sendiri, jebal “

“ As you wish, Nae Sooya “

Hanya mengingat sebagian perkataannya, kenapa semuanya hanya kebohongan?

Love is Bullshit?

I said we should break up through anger
I even spitted on the face that was smiling
I only paid back what you have done to me
You can’t come now and just throw me away

“ mianhae sooya, hanya bisa berharap kebahagiaan menyelimutimu. Walau aku ingin berada disisimu selalu “

Menatap tajam langit luas.

Aneh?

Just because they’re words, does it all make sense
How are you saying bye to me
I don’t understand those words, I’ll pretend I didn’t hear it
The feet walking away, stop right there

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ kau sudah siap baby? “

“ nee, hyung aku siap “

“ berjuanglah, aku tahu kau bisa “

“ Eunjung, sampai kapan kau terus diam begitu? “

“ sampai aku tak bisa terdiam lagi, “ menatap lirih namja bodoh didepannya. Hanya seorang namja dengan senyum jahilnya yang terbentuk. Merentangkan tangannya dan mencoba meraih yeoja cantik didepannya dalam dekapannya.

“ tak usah menangis bodoh, “

“ aku tak menangis…”

“ aku memang tak bisa mengingat dengan jelas, tapi aku masih bisa melihat, babo…”

“ berjuanglah, kembalilah dengan senyumanmu. Nee? “

“ euhm, “

“ yaksok “

“…”

“ sudah waktunya berangkat, Jungie… titip Nae Yunie “

“ nee, oppa… “

Penerbangan menuju amaerika akan segera lepas landas, dimohon bagi para penumpang segera menempati tempatnya masing-masing…

Nee,,, hanya menuju John Hopkin’s medicine-amerika, apakah bisa sembuh?

Rasanya, sejauh apapun mencoba…

Apakah bisa?

TBC

Otte? Gajekah?

Sumpah tambah aneh ini cerita, huhu

He… baiklah saya kehilangan ide untuk adegan selanjutnya jadi dputus dulu yah sampe sini. Wkwkw

Ah, yang mau PWnya… heum,

Bisa kirim emai/PM/SMS sambil sebutin username kalian disini yah… gomawo…

Keep RCL please 😀

Next chapter…

“ kau menyakitinya, sudah kukatakan jangan kau sakiti ia “

‘BUGGHH’

Hantaman keras mengenai Changmin bertubi-tubi. Ia hanya pasrah dipukuli, bibirnya sobek, ulu hatiya sakit dan ia hanya bisa menatap wajah namja didepannya.

“ sudah kukatakan Jika kau tak bisa menjaganya jangan kau dekati ia NAMJA BODOH “ teriaknya “ Kau lihat! Ia kehilangan sinar kehidupannya dan itu semua karenamu. Karena kelakuan bodohmu dan Yeoja selingkuhanmu itu! Pergi dari kehidupannya sekarang Juga SHIM CHANGMIN !!! jangan tunjukan wajahmu lagi padanya, atau kau akan kuantarkan kesurga “

“ lakukan sesukamu Cho Kyuhyun, antar aku jika kau bisa. Surga pilihan yang baik “

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ aku mencintaimu, apa itu tak cukup untukmu?”

“ eunjung, dengar—“

“ aku tahu, hanya ia yang ada dihatimu… nee, benar bukan?, aku akan pergi dari sini secepatnya…”

♥~ 사  랑 함 면 안도ᅢ니~♥

“ bisakah kita bertemu lagi?”

“ euhm… mungkin, “

“ hey, Minnie… lihat bintang yang disana… indah,”

“ nee…”

“ Minnie?”

“ Soo-ya,  suatu saat… ketika aku menghilang. Kau tak akan bersedih. Kau tak akan memendamnya dengan larut. Kau akan melupakanku. Kau hanya akan menyimpannya dan tak akan menangis “ sahutnya “berjanjilah “

“ mwo?”

“ suatu saat, kau akan bertemu jodohmu. Kau akan melupakanku, dan kau akan mencintainya

dengan tulus. Bertemu dengannya suatu hal yang akan mengagetkanmu dikemudian hari”

“ apa maksudmu?”

….

Time to RCL!

Kalo ada yang kecewa ama ceritanya dan ga ngerti bisa katakan, hehehe

Hayo~~~

Para ninja reader, tinggalin jejak sekali-kali yah, huhuhu

See you next time, ^^

[1] 9 tangkai mawar merah artinya kita akan bersama selamanya

[2] ginyeomil chukkaeyo = selamat hari jadi

[3] Jebal… ddeonagajima. Eoddeohkae nal dugo ddeonani = tolong jangan pergi, bagaimana bisa kau meninggalkanku.